Senin, 13 Mei 2013

Puisi Narkoba

NARKOTIKA PERUSAK MORAL
Wahai sahabatku
Hari kita masih panjang
Perjuangan kita masih diambang pintu harapan
Banyak yang kita kerjakan untuk meraih masa depan
Janganlah kau sia-siakan waktu kita
Hanya dengan obat-obatan terlarang
Narkoba, Narkotika, Heroin
Bukanlah jalan yang kau inginkan
Apakah sisa hidupmu ini hanya kau abadikan di kaki setan
Sehingga kau merangkak untuk sebuah kesesatan
Yang terpenjara jarum suntik dan kematian
 

 Narkoba Haram Bagi Ku

Hari-hari ku tak seindah pelangi
Malam-malam ku tak sebaik malam mu
Semua yang ku lakukan akan berubah
Namaku tak sesuci yang dulu

Air yang jernih akan menjadi keruh
Hati yang bersih akan menjadi terpengaruh
karna dirimu membuat orang bahagia
tapi hanya sesaat

Semua ini terjadi di sebabkan oleh mu
Karna dirimu..
Membuatku sengsara
Karna dirimu membuat ku terluka
Karenamu
Masa depan menjadi suram
Keluarga berantakan

Aku sangat membenci mu
Walau pun kau selalu dipuja-puja
Karena dirimu Haram Bagi Ku
 
 
NARKOBA 
Hari-hari kita masih panjang
Banyak harapan dalam masa depan
Jangan sampai kau sia-siakan
Hanya dengan Narkotika dan obat terlarang



Apa hidupmu akan kau pertaruhkan dalam serbuk-serbuk heroin??
Yang hanya buat mu merangkak dibawah kaki setan
Dan menginjak-injakmu dalam rasa sakit dan kebekuan

Ganja dan ekstasi
Akan mengikatmu dalam kesakitan yang abadi
Menuntun mu masuk jurang dan MATI


Apa itu yang kau harapkan??
Dijejali obat-obatan
Hingga bungkam akan impian
Apa hanya ini yang kau ingin kan??
Terpenjara jarum suntik dan kematian

Kami bertanya karena kau seorang teman
Remaja yang penuh khayal dan keingintahuan
Maka renungkanlah, maka fikirkanlah
Agar hidup mendatang tak sia-sia dan sengsara 
 
YANG TERPENJARA

malam telah mabuk
kelap-kelip lampu diskotik
mengurai problema dan sesak
yang menghimpit tulang belulang
nafas menjadi nafsu berpeluh
hidup kukirim keruang kosong tanpa budaya
maka aku adalah pemilik bumi
sampai malam mengantar gincumu keperaduan
dibalik gemerlap itu
aku terpenjara

segelas minuman hangat
mengobati gelisah yang meracuni magrib
sebab kau pergi tanpa sepatah kata
lalu sepatuku
terluka ditepi jalanan
kerikil tajam
menggores percakapan kita tentang kebahagian para nelayan
yang mengarungi samudera luas
dalam dekap kehangatan itu
aku terpenjara

ketika kau suntikkan cairan itu dijasad ku
pergilah aku kedalam sunyi pengasingan
aku kian terluka

Tuhan....
ku mulai menghempas tubuh ini pada dinding penjara
ku mulai melafalkan bait-bait kebesaran
ku mulai meletakkan hina wajah ini di tanah
Mu
bersujud
dan bukalah pintu ini

aku terpenjara
 
 
Narkoba…..oh Narkoba

Aku tak tau harus mengadu kesedihanku pada siapa
Hina, caci-maki, benci, kian bersahabat denganku
Kau pun datang
Datang dengan membawa bingkisan kedamaian
Ya, damai yang lisanku tak kan bisa mengungkapnya
Serasa terlepas semua bebanku
Tapi…
Kicauan burung yang tadinya kukira menghiburku,
ternyata menertawakanku
Mentari pun enggan tersenyum lagi untukku
Tuhan…
Ternyata kedamaian itu fana
Kini hanya menyisakan sesak
Duniaku begitu sempit saat ini
Tak ada tempatku bertopang
Tak ada lagi ruang untuk aku bergerak bebas
Narkoba…oh Narkoba
Kau memang cerdik
Kehinaanmu kau bungkus rapih dengan tipuan indahmu
Hingga aku terseret ke dalam hitammu
Tuhan…
Aku butuh cahaya,,, walau hanya secercah….
 
 
 

1 komentar:

  1. ada puisi yang sama dengan beberapa teman T_T (harus ciptaan sendiri)

    BalasHapus